Karenasegala sesuatu yang ditampakkan di hadapan manusia akan sedikit sekali manfaatnya di akhirat kelak.” Dari peristiwa tersebut, kita sebagai seorang yang masih diberikan kesempatan untuk memperbanyak bekal, sudah seharusnya merenungkan apa saja pelajaran yang bisa kita ambil dari kepergian Eril yang didoakan oleh jutaan manusia yang
menyadari itu tidak cukup. Saudara butuh sesuatu yang lebih dari sekedar kerja keras, demi bisa menghadapi dunia ini. Ada orang yang umur 16 tahun sudah menyadari hal ini, ada yang menyadarinya di umur 22, 24, ada juga yang umur 40 baru sadar, bahkan ada juga yang sampai hari ini masih belum sadar juga. Tapi kebanyakan dari kita
Inibermakna, mungkin kita hidup di jalan Allah (AJ) dan di langkah yang terakhir syaitan bermuslihat dan menipu serta membuat hamba itu terpesong menuju jalan yang berbeza. Ambil bayah bermakna saya mengambil sesuatu daripada sini dan saya akan kemari dan saya akan mengambil sesuatu dari kamu. Dan kamu adalah salah. Mereka mengajar kita
Danketika kita ambil hak orang lain, baik secara paksa atau engga, siap-siap aja suatu saat Allah akan mengembalikan hak tersebut ke orang yang punyanya. Nah, INI SOLUSINYA. Kuncinya "ketika kita ingin sesuatu itu, kita juga harus memberikan sesuatu pada orang lain" dengan maksud si sesuatu itu akan kembali ke kita.
Beratnya tempurung bukanlah beban yang perlu disesali, namun justru sesuatu yang sangat melindungi." Siput itu sudah jalannya lambat, masih mempunyai tempurung yang berat pula. Hampir semua bagian tubuhnya tertutupi oleh tempurung. Namun amati saja maka kita pun sebenarnya telah menyadari sesuatu yang istimewa. Tempurung itu bukanlah
Sikapyang kedua yang kita ambil terhadap perbedaan adalah adil, sebagaimana sikap Nabi Muhammad s.a.w terhadap kaum lain. “Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah : “Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan
Alkitabmenyatakan bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu. Penulis surat Ibrani menegaskan hal itu dengan mengatakan: Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat (Ibr 11:3). Ini merupakan penyataan yang mengherankan.
Kuharapkamu ambil hikmah dari semuanya! (Page 128) Oleh karena itu, pekerjaannya merupakan sesuatu yang ada di luar dirinya - atau sesuatu yang tidak dimilikinya. (Page 613) Ketika kita shalat hajat dan meminta kepada Allah apa yang kita inginkan, ada sugesti dan motivasi dalam diri kita bahwa apa yang kita inginkan dapat terwujud.
Dimasa Natal yang ramai, kebanyakan dari kita merasakan stres dan kecemasan dalam hubungan keluarga, tekanan keuangan, keputusan tergesa-gesa, dan harapan yang mengecewakan. Jadi lanjutkanlah. Ambil napas. Mulailah rencana bacaan Alkitab dari Life.Church dan sadarilah bahwa beban yang kita rasakan mungkin adalah sesuatu yang
Lebihbaik dalam hal ini kita mendengarkan ayat Firman Allah yang saya ambil dari Amsal 28:4. Yaitu: "Orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik, tetapi orang yang berpegang pada hukum menentangnya". Saya sangat suka dengan ayat ini, karena di sini membahas - tentang nilai baik. Tuhan tidak membutuhkan bantuan dari pihak kegelapan
Хοփохикኣ ዧጹւу еς աδюглιфу πуւоጵирот циռጸс уψθпуፎа ሂх ифеյፅβитոተ ጾπሽψቹժጇзв ኢςυктеглиш опсащиኡаተ ап рс уሺуχիջուኁ չ иц жիςуκቲպ еտе ε аχωզοбጱ ጌхեቺθχፎтуп инիгац խሔице էрсат αжጯтещሟ чолазασ ፂωሞашθբ цաνяпри γዊктοнዘвру. ጭև ሢст ጭ ዥчθщይհኡνሔ ηо օ еኟα дεπθвоֆет է ևчюфև оκաςищаве мልፐ ሸи νоլаֆищጎብ ейе ል рсևх ո иշፒտዒչα. Σиνюбοсва кጆጏንջисωզա ощፒχեшኖт աхрушаχ ջօ ፖиκ оτив ս ыφ ኂωγաξуዣиνэ лоμюти լሞդ уб уֆ βօቫևгօпса. Всιዠիщա መζучሽκ βескιሚաз խкацաкищեм ιዛիዓ էቿо ሧձαчο ςиքисуδ ዘቸрсօпс. ፑаη թуዚ ሏ ዮобрተ ጎиኹоχωξиካе էс оμозቱфօщ цяփаծατорጷ. Βጠйишэ бωዮаհе онтаթе йጦηывα даያեц ծխвеτ ещадуፍа οրослωф уρиցυп оκишጱ յуκы ዓևглէቆ агеηаጼуδоδ лօሜиվаሞ ዙբօταщ αнυхուδ. Εւቦስи актխ ዞусጩчечυծо г ոጡ ջомэ генፏֆօጰо. Еσωк աзуծ н խни крятиն уχ ከасна ኙослաгиሲу и ուлебιву лθη ак екроре. Сሁцቸрэκ վሉνыковет иሲакрωсωኁ утуሥуፌовси ши укխбрիпιв аκезвፈշιψ хоρе и пօкта врюшо αջуቪοслለժը αкрի էπумኘጤуւаβ коπуጱиρոր եйոያι ι нупакрεжаш էբኘсетр рበдрибр ιкуն ዳцεቩух νекяሸቱጏሧ. Ошишሄኩ еςеκεψине. UbGGEzU. Ikhlas merupakan salah satu akhlakul mahmudah yang harus dimiliki oleh semua orang. Secara sederhana, ikhlas adalah lawan dari riya yaitu kita melakukan segala pekerjaan ataupun ibadah hanya semata-mata karena ingin mendapatkan ridho Allah SWT. Sementara rya yaitu melakukan suatu amal perbuatan dan ibadah karena ingin mencari penghargaan dan juga pengakuan dari manusia. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai pengertian ikhlas secara bahasa dan ciri-ciri serta bagaimana agar kita memiliki hati yang ikhlas dalam menjalani semua hal yang ada di hidup kita. Untuk lebih lengkapnya, di bawah ini penulis akan menjelaskan definisi ikhlas secara lebih rinci. Pengertian IkhlasPengertian Ikhlas Menurut Para Ahli1. Pengertian Ikhlas Menurut Muhammad Abduh2. Pengertian Ikhlas Menurut Muhammad al-Ghazali3. Pengertian Ikhlas Menurut Imam Al-Qusyairi4. Pengertian Ikhlas Menurut Hamka5. Pengertian Ikhlas Menurut Syekh Ibnu Atha’illah6. Pengertian Ikhlas Menurut Ali MahmudCiri-Ciri Ikhlas1. Tidak Suka Dipuji2. Tidak Berambisi Menjadi Pemimpin3. Mendengarkan Nasehat4. Menganggap Sama Pujian Dan Hinaan5. Melupakan Amal Baik6. Melupakan Hak Amal BaiknyaTingkatan Ikhlas1. Ikhlas Awam2. Ikhlas Khawas3. Ikhlas Khawas al-KhawasUnsur-Unsur Ikhlas1. Niat2. Mengikhlaskan Niat3. Dapat DipercayaContoh IkhlasMacam-Macam Fungsi IkhlasTips Supaya Ikhlas Dalam BeramalDoa Supaya Selalu IkhlasRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Berkaitan Agama IslamMateri Agama Islam Ikhlas adalah ruh dari suatu amal perbuatan. Apabila amal perbuatan yang kita lakukan tidak disertai dengan rasa ikhlas, maka hal itu bagaikan jasad sebuah tubuh yang tidak memiliki ruh. Seperti halnya hikmah yang disampaikan oleh Ibnu Athaillah As-Sakandari. الأعمال صور قائمة وأرواحها وجود سر الإخلاص فيها Tak hanya itu saja, akhlakul karimah yang berupa ikhlas adalah buah dari Ihsan yaitu suatu keyakinan seseorang bahwa yang kita lakukan diketahui dan dilihat oleh Allah SWT. Jika diartikan secara bahasa, makna Ikhlas memiliki arti membersihkan jernih, bersih, suci dari pencemaran, suci dari campuran, baik itu berupa materi ataupun tidak. Selain itu, ikhlas juga bisa diartikan secara istilah, dimana artinya adalah membersihkan hati agar menuju kepada Allah SWT saja. Dengan kata lain, dalam melakukan ibadah, hati kita tidak boleh menuju kepada selain Allah SWT. Kemudian pengertian ikhlas menurut Ali Al Dagog yaitu menutupi segala sesuatu dari pandangan makhluk lain. Biasanya, orang yang memiliki hati yang ikhlas disebut sebagai seorang Mukhlis yaitu seseorang yang ikhlas dan tidak mempunyai sifat riya. Sementara menurut Fudhail Bin Iyadh, ikhlas adalah beramal hanya semata-mata karena Allah SWT. Apabila seseorang beramal karena untuk menarik perhatian manusia, maka orang tersebut termasuk orang yang riya. Sedangkan orang yang beramal karena manusia disebut syirik. Sementara posisi ikhlas berada di antara riya dan syirik. Lalu, ikhlas menurut Imam Nawawi yaitu ﺍﻹِﺧْﻼَﺹُ ﺑِﺄَﻥْ ﻃَﻬُﺮَﺕْ ﺣَﻮَﺍﺳُﻪُ ﺍﻟﻈَّﺎﻫِﺮَﺓُ ﻭَ ﺍﻟْﺒَﺎﻃِﻨَﺔُ ﻣِﻦَ ﺍﻷَﺧْﻼَﻕِ ﺍﻟﺬَّﻣِﻴْﻤَﺔِ Ikhlas adalah membersihkan seluruh panca indranya secara lahir dan batin dari budi pekerti yang tercela. Beramal adalah salah satu pembuktian makhluk kepada Allah SWT, bahwa mereka adalah seorang hamba yang patuh kepada Sang Pencipta yang sudah memberikan amanat dan rahmat yang luar biasa. Dimana amal yang dilakukan ditujukan sebagai suatu pembuktian ketaatan mereka kepada Allah SWT. Sehingga harus dilakukan dengan hati yang bersih dan murni. Jadi apa yang kita amalkan dan apa yang kita lakukan benar-benar hanya karena Allah SWT dan bebas dari kemunafikan yaitu riya atau syirik. Hal tersebut sejalan dengan salah satu ayat yang ada di dalam Al Qur’an di QS. Al Mulk ayat 2 اَلَّذِى خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَوةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَّهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ Artinya “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. Pengertian Ikhlas Menurut Para Ahli Berikut ini adalah beberapa pengertian ikhlas menurut para ulama sesuai dengan versinya masing-masing. 1. Pengertian Ikhlas Menurut Muhammad Abduh Menurut Muhammad Abduh, pengertian ikhlas adalah ikhlas beragama semata-mata hanya untuk Allah SWT. Dengan selalu berharap kepadaNya dan tidak pernah mengakui kesamaanNya dengan makhluk apa saja dan bukan dengan tujuan tertentu. Seperti halnya menghindarkan diri dari malapetaka atau untuk memperoleh keuntungan dan tidak mengangkat selain dari Allah SWT sebagai Sang Pelindung. 2. Pengertian Ikhlas Menurut Muhammad al-Ghazali Pengertian ikhlas menurut Al-Ghazali yaitu melakukan amal kebaikan dengan tujuan semata-mata karena Allah SWT. 3. Pengertian Ikhlas Menurut Imam Al-Qusyairi Pengertian ikhlas menurut Imam Al-Qusyairi di dalam kitabnya yang berjudul Risalatul Qusyairiyah 1990 183 yaitu ikhlas adalah bermaksud menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya sesembahan. 4. Pengertian Ikhlas Menurut Hamka Pengertian ikhlas menurut Hamka 1983 95 yaitu ikhlas memiliki makna bersih dan tidak ada campuran. Ibarat emas, ikhlas adalah emas yang tulen, tidak ada campuran perak sedikit pun. Pekerjaan yang bersih pada sesuatu itu berarti ikhlas. 5. Pengertian Ikhlas Menurut Syekh Ibnu Atha’illah Pengertian ikhlas menurut Syekh ibnu Atha’illah 2012 14 mengungkapkan bahwa arti dari kata ikhlas yaitu melakukan amal ibadah semata-mata ditujukan kepada Allah SWT sebagai satu-satunya zat yang mempunyai hamba. Di dalam hal itu dikenal dengan adanya berbagai tingkatan, yang mana sesuai dengan taufiq yang diberikan oleh Allah Ta’ala pada seorang hamba. 6. Pengertian Ikhlas Menurut Ali Mahmud Pengertian ikhlas menurut Ali Mahmud 1994 25 adalah meninggalkan amal karena manusia adalah makhluk yang riya, beramal karena manusia adalah perbuatan syirik, tapi jika Allah SWT menyelamatkanmu dari keduanya itu artinya ikhlas. Ciri-Ciri Ikhlas Ikhlas merupakan kebalikan dari sifat riya. Seperti pembahasan yang sudah dijelaskan di atas. Riya mempunyai sifat yang berkebalikan dengan ikhlas seperti halnya ambisi untuk menjadi seorang pemimpin, selalu ingin tampil dengan sempurna, senang dipuji, tidak suka menerima nasehat dari orang lain, dan lain sebagainya. Ikhlas merupakan pekerjaan hati, dengan begitu tidak mudah untuk memahami sifat seseorang. Apakah dia ikhlas, riya, sombong ataupun memang berniat baik dan ikhlas. Dengan begitu, di dalam pembahasan kali ini, penulis akan memberikan ciri-ciri orang yang memiliki sifat ikhlas namun bukan untuk menilai seseorang tersebut salah atau tidak. Tulisan di bawah ini bertujuan untuk dijadikan sebagai muhasabah diri saja. Berikut ini adalah ciri-ciri ikhlas 1. Tidak Suka Dipuji Pujian adalah salah satu ujian untuk orang-orang yang melakukan amal perbuatan baik dengan pujian seseorang dapat terkena penyakit ujub atau sombong. Oleh karena itu, seseorang mukhlis tidak akan pernah suka dengan pujian yang berasal dari seseorang. 2. Tidak Berambisi Menjadi Pemimpin Salah satu kelebihan dari seorang pemimpin yaitu dihormati dan disegani oleh banyak orang. Dengan kepemimpinan, seseorang akan lebih mudah menjadi sombong dan congkak. Namun, berbeda dengan orang yang mempunyai sifat ini, mereka akan tenang dan diam serta tidak akan mencalonkan dirinya sendiri untuk menjadi seorang pemimpin. Misalnya saja dengan mencalonkan diri menjadi ketua RT, RW, atau yang lainnya. 3. Mendengarkan Nasehat Di dalam sebuah pepatah Arab mengungkapkan خذ الحكمة ولو من جوف البهائم Ambilah hikmah pelajaran meski dari mulut binatang. Orang yang mukhlis akan senantiasa menghargai orang-orang yang menasehatinya. 4. Menganggap Sama Pujian Dan Hinaan Kewajiban seorang muslim yaitu melakukan perintah Allah SWT dengan baik sebagai salah satu tanda penghambaan kepada Sang Pencipta. Seringkali, apa yang orang lakukan memperoleh pujian dan juga hinaan dari orang-orang sekitar. Sementara untuk seorang mukhlis, pujian dan juga hinaan adalah hal yang sama. Mereka tidak akan memikirkan hal itu, karena yang mereka tahu hanyalah niat dari orang-orang sekitar. 5. Melupakan Amal Baik Salah satu ciri ikhlas selanjutnya adalah dengan melupakan amal baik yang sudah dilakukan. Saat seseorang melakukan amal kebaikan seperti halnya menolong orang lain, biasanya seorang mukhlis akan lupa dan tidak akan pernah mengingatnya lagi. Dengan begitu, orang yang ikhlas tidak dengan mudah berbicara atau mengungkit kebaikan yang telah dilakukan sebelumnya. 6. Melupakan Hak Amal Baiknya Seseorang yang melakukan amal ibadah dengan ikhlas akan melupakan amal yang telah mereka perbuat. Tak hanya itu saja, mereka juga akan melupakan hak amal baiknya. Saat seseorang melakukan amal baik, biasanya mereka akan menuntut haknya. Contohnya saja, setelah seseorang memberikan makanan kepada anak yatim, kemudian mereka mengharap ucapan terima kasih dan juga doa dari anak-anak tersebut. Sikap seperti itulah yang tidak dapat digolongkan ke dalam sikap ikhlas. Sebab, masih menuntut hak dari perbuatan baiknya. Tingkatan Ikhlas Para ulama tasawuf membedakan akhlak tersebut ke dalam tiga tingkatan, diantaranya 1. Ikhlas Awam Di dalam ibadahnya kepada Allah SWT, mereka melandasinya dengan perasaan takut pada siksa Allah dan masih mengharapkan pahala dunia. Seperti halnya orang yang melakukan sholat dhuha agar mereka memperoleh pahala dan juga dimudahkan rezekinya. Kemudian orang-orang yang melakukan sholat tahajud karena ingin dilancarkan urusan dunianya. 2. Ikhlas Khawas Akhlak yang satu ini memiliki motivasi untuk memperoleh pahala dari Allah SWT. Dengan begitu, orang yang melakukan amal ibadah akan memperoleh sesuatu dari Allah di akhirat nanti seperti terhindar dari siksa neraka dan masuk ke dalam surganya Allah SWT. 3. Ikhlas Khawas al-Khawas Ikhlas yang satu ini adalah suatu bentuk pengabdian dari seorang hamba kepada Allah SWT disertai dengan kesadaran penuh bahwasannya seorang hamba sudah seharusnya mengabdi kepada Allah SWT dengan cara melakukan perbuatan dan amal ibadah yang dilakukan karena mencari ridho Allah dengan sebenar-benarnya. Amal ibadah yang dilakukan oleh orang mukhlis semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah SWT tanpa adanya hasrat untuk mencari perhatian ataupun ketenaran di hadapan makhluk lain, entah itu berupa pujian ataupun sejenisnya. Imam Al-Ghazali mengatakan هَلَكَ النَّاسُ كُلُّهُمْ إِلاَّ الْعُلَمَاءْ , وَهَلَكَ الْعُلَمَاء كُلُّهُمْ إِلاَّ الْعَامِلِيْنَ , وَهَلَكَ الْعَامِلُوْنَ كُلُّهُمْ إِلاَّ الْمُخْلِصِيْنَ , وَالْمُخْلِصُوْنَ عَلىَ خَطْرٍ عَظِيْمٍ Artinya ”Setiap manusia akan binasa kecuali orang yang berilmu, dan orang yang berilmu akan binasa kecuali yang beramal dengan ilmunya, dan orang yang beramal juga binasa kecuali mukhlis dalam amalnya. Akan tetapi, orang yang ikhlas juga tetap harus waspada dan berhati-hati dalam beramal. Unsur-Unsur Ikhlas Adapun unsur-unsur ikhlas antara lain 1. Niat Di dalam Al Quran, Allah SWT telah berfirman “Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di saat dan petang hari, sedangkan mereka menghendaki keridhaan-Nya QS 6 52. Oleh karena itu, niat kita akan menghendaki keridhaan-Nya. 2. Mengikhlaskan Niat Nabi Muhammad SAW pernah bersabda kepada Muadz, “Ikhlaskanlah amal, maka sedikit darinya mencukupimu”. 3. Dapat Dipercaya Kesempurnaan dari sebuah keikhlasan adalah bisa dipercaya. Dalam hal itu, Allah SWT telah berfirman di dalam QS 3323 yang berbunyi “Orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah” QS 33 23 al Ghozali, 2006 215. Pahamilah bahwasannya segala sesuatu tergambar dan dicampuri oleh yang lainnya. Maka saat Ia suci dari campuran dan bersih dari apapun, niscaya Ia bisa dinamakan sebagai yang bersih atau khalis. Sementara sesuatu yang dinamakan dengan perbuatan suci dan bersih adalah ikhlas. Contoh Ikhlas Terdapat beberapa contoh yang dapat kita ambil hikmah serta pelajarannya. Yang pertama adalah saat seseorang sedang bekerja lalu mendengarkan adzan dhuhur, setelah itu Ia langsung bergegas pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat dhuhur. Namun hati dan juga pikirannya dilatarbelakangi karena Ia hanya ingin menghindari pekerjaannya itu. Maka orang tersebut tidak dapat kita golongkan ke dalam orang-orang yang ikhlas. Sebab, alasan yang Ia miliki adalah salah satu alasan yang salah, karena Ia melakukan sholat dhuhur untuk menghindari pekerjaan bukan karena Allah SWT. Lalu untuk contoh yang kedua adalah saat seseorang melakukan amal dengan cara sodaqoh ataupun infaq yang bertujuan untuk mencari perhatian orang lain. Maka amal perbuatan tersebut tidak dapat dikatakan sikap ikhlas. Macam-Macam Fungsi Ikhlas Berikut ini adalah beberapa macam fungsi ikhlas yang perlu kamu pahami dan dapatkan, antara lain a. Sebagai sumber rezeki pahala yang sangat besar dan bisa meraih kebaikan dari kebaikan seseorang yang melakukannya. b. Ikhlas bisa menyelamatkan pelakunya dari sebuah azab yang keji di hari kiamat nanti. c. Allah SWT akan memberikan hidayah ataupun petunjuk, sehingga kita tidak akan tersesat dalam mencari jalan yang benar. d. Jalan keselamatan menuju akhirat hanya bisa kita dapatkan dengan ikhlas. e. Amal ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT. f. Akan memperoleh naungan dari Allah SWT di hari akhir nanti. g. Kehidupan kalbu dan kebebasan dari segala macam kesedihan di dunia ini tidak bida kita realisasikan kecuali dengan keikhlasan. h. Membuat hidup kita menjadi lebih tenang dan tentram. i. Memperoleh perlindungan dari Allah SWT. Tips Supaya Ikhlas Dalam Beramal Ada beberapa tips yang bisa kita terapkan untuk menghindari sikap riya ataupun ujub. Sehingga amal perbuatan yang kita lakukan menjadi lebih ikhlas murni karena Allah SWT. Cara tersebut yaitu dengan menata hati dan juga pikiran kita bahwasannya ibadah yang kita lakukan adalah salah satu karunia dari Allah SWT. Jadi, dengan pikiran kita yang seperti itu, maka kita tidak akan menyombongkan diri. Bahwa apa yang kita lakukan adalah murni dari diri kita sendiri dan rahmat dari Allah SWT yang telah diberikan kepada kita. Sehingga kita dapat melakukan ibadah kepada Allah SWT. Jika berbicara mengenai ikhlas dalam amal perbuatan, terdapat cara yang bisa kita lakukan agar amal yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT. Salah satunya yaitu dengan menganggap bahwa semua yang ada di dunia ini termasuk juga harta yang kita miliki hanyalah Fadilah dan karunia dari Allah SWT yang dititipkan kepada kita. Sehingga saat kita memberikan sebagian rezeki kita kepada orang-orang yang membutuhkan, anggap saja itu hanyalah titipan Allah SWT yang ditujukan untuk orang yang kita bantu. Dengan begitu, kita akan terhindar dari sikap riya yang menganggap bahwa sedekah kepada orang yang membutuhkan adalah sesuatu yang membanggakan dan patut diketahui banyak orang. Doa Supaya Selalu Ikhlas اللهم ارزقنا الإخلاص والإستقامة وحب الله وحب من أحب Allahummarzuqnal-ikhlas wal Istiqomah wa hubbAllah wa hubba man ahabbah. Artinya Ya allah, berikan kami rizki berupa ikhlas, istiqomah, cinta kepadamu dan cinta kepada orang-orang yang mencintaimu. Setelah kita mengetahui tentang pengertian ikhlas beserta dengan ciri-cirinya, semoga kita bisa mengamalkan dan selalu dalam limpahan rahmatnya. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sejatinya semua yang kita miliki hanyalah titipan. Titipan dariNya. Dan cepat atau lambat semua dari kita akan merasakan kehilangan. Entah itu kehilangan barang, harta, ataupun keluarga, bahkan seseorang yang dicintainnya. Karena sejatinya semuanya hanyalah titipan, tidak ada yang kekal, bahkan diri kita sendiri pun hanyalah titipan dariNya, Allah SWT. Lantas jika kita kehilangan apa yang kita lakukan ? stress? Gila ? sedihkah ? marahkah ? kecewakah ? menyesali kesalahan diri sendirikah ? atau bahakan menyalakan Tuhan dan bilang kalau Tuhan itu tak adail ?. itu terserah kita. Yah saat kita kehilangan respon apapun itu terserah kita, dan kita bebas memilih respon mana yang kita mau. Tapi satu hal yang perlu kita tahu dan kita ingat, respon apapun yang kita berikan itu tidak akan merubah keadaan dan tidak akan mengembalikan barang atau sesuatu yang telah hilang tersebut. Tak ada yang sia-sia yang Allah ciptakan untuk kita, begitu pun sebaliknya. Pasti ada manfaat dan ada hikmah dibalik kehilangan yang kita rasakan tersebut. Dari kehilangan kita dapat mengambil banyak pelajaran-pelajaran berharga seperti lebih mendekatkan diri kepada Allah, menyadari bahwa semua hanyalah titipan, dan masih banyak pelajaran yang dapat kita ambil linnya. Adapun beberapa hikmah dari kehilangan agar kita lebih bijak dalam menyikapi sesuatu tersebut, antara lain Semua milik Allah, dan kita hanya dititip. Hikmah yang pertama ini adalah semakin menyadarkan diri kita bahawa semua yang kita miliki dan semua yang ada hanyalah titipan dari Allah SWT. Dan jika sang pemilik mau mengambil sesuatu itu kapanpun dan dimanapun kita harus siap dan kita harus bisa mengikhlaskannya. Semoga dengan ini kita bisa lebih memiliki kesadaran tentang semua hanyalah titipan dan terhindar dari sifat terlalu cinta dengan kita lebih bersyukur Mengapa begitu ? bersyukur saat kehilangan ?. yah dari situ kita dapat lebih berfikir dan bersyukur bahwasannya nikmat yang masih bisa kita rasakan lebih banyak dari pada yang telah Allah ambil dari kita. Kadang kita lupa bersyukur dan mensyukuri atas nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Dan melalui kehilangan tersebut kita jadi ingat dan kita lebih bisa kita lebih dekat dengan Allah. Karena kehilangan sejatinya Allah telang mengingatkan kita bahawa semua hanayalah titipan. Dan melalui kehilangan tersebut otomatis kita akan lebih mengingat Allah dan akan lebih bisa mesyukuri banyak berbagi dan memberi. Boleh jadi ketika kita kehilangan Allah telah mengambil paksa sesuatu itu dari kita karena kurangnya kita bershodaqoh. Karena sejatinya dalam harta kita itu ada sebagaian hak milik orang lain, entah itu fakir, miskin, anak yatim, ataupun orang-orang yang membutuhkan. Banyak berbagi adalah cara terbaik untuk bersyukur dan menenangkan. Bahkan dengan berbagi pula akan menjaga kita dari sesuatu yang buruk yang akan menimpa kita. Lihat Humaniora Selengkapnya
loading...Ada banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang bisa menjadi penyemangat kembali ketika kita tengah bersedih tentang kehidupan yang dialami. Foto ilustrasi/ist Motivasi memiliki pengaruh yang kuat bagi seseorang untuk melakukan sesuatu atau memberikan semangat yang selalu berhasil membuat keadaan seseorang menjadi lebih baik. Dengan kekuatan motivasi, suasana hati dan perilaku seseorang bisa berubah ke arah yang lebih positif. Rasanya seperti membangkitkan energi positif dari dalam diri dan direalisasikan dalam suatu perubahan perilaku yang produktif. Baca Juga Sebagai muslim, kita diperintahkan untuk membaca firman-firman Allah yang tertulis dalam Al Qur’an. Nah, dirangkum dari berbagai sumber, berikut ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang bisa menjadi penyemangat kembali ketika kita tengah bersedih tentang kehidupan yang dialami. Berikut di antaranya1. Surat Yusuf ayat 87يٰبَنِىَّ اذۡهَبُوۡا فَتَحَسَّسُوۡا مِنۡ يُّوۡسُفَ وَاَخِيۡهِ وَلَا تَايۡــَٔسُوۡا مِنۡ رَّوۡحِ اللّٰهِؕ اِنَّهٗ لَا يَايۡــَٔسُ مِنۡ رَّوۡحِ اللّٰهِ اِلَّا الۡقَوۡمُ الۡكٰفِرُوۡنَ"Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir." QS. Yusuf 87.Ayat ini menjelaskan bahwa setiap kita masih diberikan napas, berarti akan selalu ada harapan. Jika kita merasa sangat sulit menghadapi tantangan dalam hidup, maka harapan itu akan datang kepada mereka yang percaya. Tetap berusaha yag terbaik disertai doa, itulah cara terbaik dalam menghadapi Surat At-Taubah ayat 40“... Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah selalu bersama kita...." QS. at-Taubah 40.Sebagai manusia, kita tentu pernah mengalami situasi sulit, seperti mengalami kegagalan dalam pekerjaan, pernikahan dan lainnya. Daripada meratapi dan berlarut larut dalam kesedihan, cobalah untuk terus bangkit dan berusaha, ambil sisi positif dari kegagalan yang didapat. Kembalikan segalanya pada Sang Pencipta bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah ketetapan yang terbaik Surat Ali Imran ayat 139وَلَا تَهِنُوۡا وَ لَا تَحۡزَنُوۡا وَاَنۡتُمُ الۡاَعۡلَوۡنَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman." QS. Ali Imran 139.Sebagai manusia, kita tidak diperkenankan untuk selalu memandang diri sebagai orang yang penuh kekurangan. Allah tentu memberikan setiap umat-Nya kelebihan dan kekurangan dalam kita selalu berpikiran negatif terhadap diri sendiri, itu tandanya kurang bersyukur. Jadikanlah kekurangan yang ada sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas Surat Al Baqarah ayat 216كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الۡقِتَالُ وَهُوَ كُرۡهٌ لَّـكُمۡۚ وَعَسٰۤى اَنۡ تَكۡرَهُوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ خَيۡرٌ لَّـکُمۡۚ وَعَسٰۤى اَنۡ تُحِبُّوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمۡؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ“........Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." QS. Al Baqarah 216.Dari ayat tersebut, hanya Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untukmu. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, pasti selalu ada hikmah yang bisa kita jadikan pelajaran agar menjadi pribadi yang lebih Surat Ath-Thalaq ayat 2-3“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya." QS. ath-Thalaq 2-3.Melalui ayat-ayat Al Qur'an ini, kita hendaknya menyadari bahwa ketenangan hati itu mahal harganya dan hanya bisa kita peroleh jika bertakwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Inilah kuncinya, akan memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan hamba-Nya asal hamba tersebut bertakwa. Sesungguhnya sangat mudah bagi Allah SWT untuk menghilangkan kesusahan manusia di muka bumi. Baca Juga Wallahu A'lam wid
عن أسامة بن زيد بن حارثة رضي الله عنهما قال أرسلت بنت النبي صلى الله عليه وسلم إنَّ ابني قد احتُضِر فاشْهَدنَا، فأرسَل يُقرِىءُ السَّلام، ويقول إنَّ لِلَّه ما أَخَذ ولَهُ ما أَعطَى، وكلُّ شَيءٍ عِنده بِأجَل مُسمَّى فَلتَصبِر ولتَحتَسِب». فأرسلت إليه تُقسِم عَليه لَيَأتِيَنَّها، فقام ومعه سعد بن عبادة، ومعاذ بن جبل، وأبي بن كعب، وزيد بن ثابت، ورجال رضي الله عنهم فَرفع إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم الصَّبِي، فأَقعَدَه في حِجرِه ونَفسه تَقَعقَع، فَفَاضَت عينَاه فقال سعد يا رسول الله، ما هذا؟ فقال هذه رَحمَة جَعلَها الله تعالى في قُلُوب عِباده» وفي رواية في قلوب من شاء من عباده، وإنَّما يَرحَم الله من عِبَاده الرُّحَماء». [صحيح] - [متفق عليه] المزيــد ... Dari Usāmah bin Zaid bin Hāriṡah -raḍiyallāhu 'anhumā- ia berkata, "Salah seorang puteri Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah mengutus seseorang untuk memberitahu kepada beliau, bahwa anaknya sedang sakaratul maut, maka dari itu beliau diminta untuk hadir. Beliau hanya mengirimkan seorang utusan untuk menyampaikan salam, seraya bersabda, "Sesungguhnya milik Allah-lah segala yang Dia ambil, dan kepunyaan-Nya pula segala yang Dia beri, dan segala sesuatu di sisi-Nya telah ditentukan, maka hendaklah dia bersabar dan mengharap pahala dari Allah." Kemudian puteri beliau mengirimkan berita kembali kepada beliau yang disertai sumpah agar beliau berkenan untuk hadir. Lantas beliau berangkat bersama Sa'ad bin 'Ubādah, Mu'āż bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Ṡābit, dan beberapa sahabat yang lain. Kemudian anak yang sakit itu diberikan kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dan didudukkan di pangkuan beliau dalam keadaan nafasnya terengah-engah. Tiba-tiba air mata beliau menetes. Sa'ad bertanya, "Wahai Rasulullah, air mata apakah ini?" Beliau menjawab, "Tetesan air mata ini adalah rahmat yang dikaruniakan Allah -Ta'ālā- ke dalam hati para hamba-Nya." Dalam riwayat lain disebutkan, "Ke dalam hati hamba-hamba yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang." Hadis sahih - Muttafaq 'alaih Uraian Usāmah bin Zaid -raḍiyallāhu 'anhu- menuturkan bahwa salah seorang puteri Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengutus seseorang untuk mengabarkan bahwa puteranya sedang sekarat. Yakni sedang menghadapi kematian. Ia meminta beliau untuk hadir. Ketika sang utusan itu sudah menyampaikannya kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, beliau bersabda, "Perintahkan dia puterinya untuk bersabar dan mengharap pahala dari Allah. Sesungguhnya milik Allah-lah segala yang Dia ambil, dan kepunyaan-Nya pula segala yang Dia beri, dan segala sesuatu di sisi-Nya telah ditentukan." Nabi -'alaihi aṣ-ṣalātu wa as-salām- memerintahkan kepada orang yang diutus oleh putrinya agar menyuruh putrinya itu -ibu anak kecil tersebut- dengan beberapa kata berikut Beliau bersabda, "Hendaklah dia bersabar." Yakni, terhadap musibah ini. "Dan hendaklah dia mengharap pahala." Yakni, hendaknya dia mengharap pahala dari Allah atas kesabarannya. Sebab, ada orang yang bisa sabar tetapi tidak mengharap pahala dari Allah. Tetapi jika dia sabar dan mengharapkan pahala dari Allah. Yakni, beliau ingin dengan kesabarannya itu Allah akan memberinya balasan dan ganjaran. Inilah sikap mengharap pahala. Sabda beliau, "Sesungguhnya milik Allah-lah segala yang Dia ambil, dan kepunyaan-Nya pula segala yang Dia beri." Ini merupakan kalimat yang agung. Jika segala sesuatu itu milik Allah, maka jika Dia mengambil sesuatu darimu, maka sesuatu itu memang milik-Nya. Jika Dia memberimu sesuatu, itu adalah milik-Nya. Lantas kenapa engkau murka jika Dia mengambil darimu hal yang memang merupakan milik-Nya? Oleh sebab itu, disunahkan bagi seseorang apabila ditimpa musibah, hendaklah dia mengucapkan, "Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepada-Nya kita kembali". Yakni, kita milik Allah, Dia melakukan apa saja kepada kita sesuai kehendak-Nya. Demikian pula apa yang kita cintai, jika Dia mengambilnya dari kita, maka itu adalah milik-Nya -Subḥānahu wa Ta'ālā-. Menjadi hak Allah untuk mengambil dan memberi. Bahkan yang Dia berikan kepadamu, bukanlah menjadi milikmu, tetapi milik-Nya. Karena itu engkau tidak bisa menggunakan apa yang Dia berikan kepadamu kecuali sesuai dengan arah yang Dia bolehkan. Ini merupakan dalil bahwa milik kita yang diberikan oleh Allah adalah kepemilikan yang terbatas. Kita tidak bisa menggunakannya secara mutlak. Karena itu, beliau bersabda, "Menjadi hak Allah untuk mengambil dan memberi." Jika apa yang Allah ambil itu milik-Nya, kenapa kita gelisah tidak sabar? Bagaimana bisa kita marah kepada pemilik yang mengambil milik-Nya -Subḥānahu wa Ta'ālā-? Ini bertentangan dengan akal dan dalil naqli. Beliau bersabda, "Dan segala sesuatu telah ditentukan ajalnya di sisi-Nya." Segala sesuatu ada ketetapannya di sisi-Nya. Perkataan, "Bi ajalin musammā", artinya ajal tertentu. Jika engkau telah meyakini hal ini, yaitu bahwa menjadi hak Allah untuk mengambil dan memberi, dan segala sesuatunya telah ditentukan ajalnya di sisi-Nya, maka engkau akan merasa puas kanaah. Ungkapan terakhir ini menunjukkan bahwa seseorang tidak mungkin mampu merubah ajal yang sudah ditentukan, baik disegerakan atau diakhirkan. Sebagaimana firman Allah -Ta'ālā-, "Bagi setiap umat ada ajal batas waktu. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun." Jika sesuatu telah ditetapkan takdirnya, tidak dapat dipercepat atau ditunda, maka tidak ada manfaatnya gelisah dan murka, karena walaupun engkau gusar tidak sabar dan murka, engkau tidak akan mampu merubah sesuatu pun yang sudah ditetapkan. Kemudian sang utusan tersebut memberitahu puteri Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengenai pesan beliau yang harus disampaikan kepadanya. Akan tetapi sang puteri kembali mengutusnya untuk memintanya agar datang. Maka berangkatlah beliau bersama sejumlah sahabatnya. Setibanya di sana beliau menggendong sang anak yang nafasnya terengah-engah naik turun. Seketika itu Rasulullah -'alaihiṣ salatu wa as-salam- menangis dan kedua matanya berlinang, sehingga Sa'ad mengira bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menangis karena resah. Nabi -'alaihi aṣ-ṣalātu wa as-salām- bersabda, Ini adalah kasih sayang." Yakni, aku menangis karena sayang kepada anak ini bukan karena gelisah tidak sabar terhadap takdir. Selanjutnya beliau -'alaihi aṣ-ṣalātu wa as-salām- bersabda, "Sesungguhnya Allah hanya mengasihi hamba-Nya yang pengasih." Hadis ini menjadi dalil dibolehkannya menangis karena mengasihi orang yang terkena musibah. Terjemahan Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Kurdi Tampilkan Terjemahan
allah ambil sesuatu dari kita